Perasaan itu
kembali muncul. Sejak sepekan yang lalu aku merasakan hal-hal aneh didalam
diriku, aku berusaha untuk tidak memperdulikannya. Aku hanya menganggap itu
cuma sebatas khayalanku belaka. Tapi sekali lagi, bisikan itu hadir. Samar.
Namun apa yang terucap bisa kudengar sangat jelas.
“Untuk
apa kau memikirkan orang yang sama sekali tak memikirkanmu. Bahkan untuk ingat
saja, ia tak pernah. Lebih baik kau cari bidadari lain. Lupakan janji konyolmu
itu”
Aku terdiam.
“Alasan
kenapa kau lemah dan rapuh adalah karena kau tak bisa membuat pilihan”
Aku tetap membisu. Makhluk aneh
ini ada benarnya juga pikirku.
“Berhentilah
mencari orang yang bahkan tak ingin membagi apapun kepadamu. Aku yakin kejadian
itu tak akan mudah membuatmu melupakannya begitu saja. Aku mengenal dirimu jauh
sebelum nurani mengenalmu. Jangan sampai kau terjatuh kedalam lubang yang sama.
Aku percaya, pecundang bisa mengubah takdirnya sendiri"
Namun kali ini, bibirku tak
tinggal diam.
“Brengsek kau!! Tutup mulutmu. Aku tak pernah ingin mendengar omong
kosongmu. Aku bisa urus diriku sendiri! Aku bisa menyelesaikan masalahku
sendiri. Bukankah sudah kukatakan, jauhi aku. dan jangan ganggu aku!”
“Khu..khu..khu..khu…
kau masih lemah!”
Dan saat itu
juga, kepalaku terasa pusing. Pandanganku mulai kabur. Dan tiba-tiba, aku
terbangun dari tidur siangku. Aku berdiri didepan cermin. Kudapati wajahku
pucat pasih berpeluh keringat. Terlihat disekitar mataku mulai menghitam.
“Ada yang tidak beres dengan diriku…”
~to be continued…
jangan banyak fikiran nauval.
BalasHapustenang aja..banyak berdoa ya..
Monolog...
BalasHapusfiksi atau curhat sih ini? (O.O)
BalasHapusfiksi kak. Tapi pemeran utamanya pakek nama yang sama. Bukan curhat. hahaha
Hapusmonolog lah..
kenapa matanya menghitam?
BalasHapusjangan-jangan pas tidur sebenernya digebukin mamahnya ya?
hehe