April 15, 2012

Mimpi Tadi Malam

Aku tidak tau harus memulainya darimana.
Yang ingin aku ceritakan kali ini adalah tentang mimpiku tadi malam.

Aku bermimpi berada dalam sebuah bus besar yang aku sendiri tidak tau tujuannya kemana. Tepat disampingku, ada seorang wanita cantik yang sedang hamil. Lantas aku berpikir, siapa gerangan wanita ini?
Kemudian tiba-tiba wanita itu berkata, ''Mas, aku lapar.''
aku malah kebingungan. Dia memanggilku dengan sebutan ''Mas'' ? Memangnya aku ini siapanya?

Lalu aku melihat kesekelilingku untuk mencari sesuatu yang bisa dia makan. Aku melihat ada sebuah kotak tepat dibawah bangku ku, dan membukanya. Aku lihat ada banyak roti dan kerupuk kulit. Aku mengambil beberapanya dan memberikannya kepada wanita itu.
''Ini, makanlah''
''Terimakasih Mas'' wanita itu sambil tersenyum. Sungguh, wanita ini cantik sekali.


Tak lama kemudian, bus ini berhenti. Aku melihat keluar dari kaca jendela, ada sebuah rumah sakit yang begitu mewah. Lalu si wanita yang entah siapa namanya, mengajak ku turun. ''Mas, kita udah sampai. Yuk turun.''
Aku pun mengikutinya dari belakang.
''Pak, berapa ongkosnya?'' tanya si wanita.
''Semuanya Rp.935.000 neng.'' jawab keneknya
''Berdua kan?''
''Iya''


Entah apa yang aku lakukan, aku membuka dompetku dan mengambil semua isi nya.
''Ini Pak Rp.950.000. Coba dihitung dulu''
Sementara aku menunggu kembalian dari si kenek, wanita itu turun dan menuju rumah sakit.
Tanpa kusadari, bus yang tadi berhenti mendadak digas oleh supirnya.
Aku kaget. ''Pak, saya kan belum turun, kenapa bapak nyelonong aja?. Pak, berhenti donk!''
Setelah bus berhenti, aku langsung turun.
Aku tak tau sekarang aku ada dimana.
Kutelusuri jalan lawan arah dari bus tadi menuju rumah sakit melalui jalan setapak.
Sambil terpogoh-pogoh menuju rumah sakit, aku sempat berpikir.
'Aku tau aku sedang bermimpi saat ini. Aku harus tetap memainkan peranku disini. Namun aku tak tau peranku sebagai apa. Wanita disampingku yang tengah hamil, dan ia memanggilku dengan sebutan 'Mas'. Aku punya feeling kalau peranku saat ini adalah sebagai suaminya. Akh, masa bodoh soal peran. Aku cuma ingin kembali ke rumah sakit itu dan menanyakan langsung siapa dia sebenarnya.'


Setelah sampai di rumah sakit, aku tak melihat wanita tadi. Lalu aku masuk melewati lobby, menyelusuri setiap lorong. Tak sengaja aku melihat wanita itu disisi kanan sambil terbaring lemah. Sesuatu telah terjadi padanya. Namun ada yang berbeda. Perutnya tidak sebesar sewaktu di dalam bus tadi.

Namun tiba-tiba masuk dua orang suster dengan membawa seorang bayi.
Dia melahirkan.
Hanya beberapa menit? Tak mungkin!
Entah apa yang aku pikirkan, aku masuk dan mendekati wanita itu.

''Anak kita lahir Mas...'' kata nya sambil tersenyum bahagia.

ANAK KITA?
Dengan ini aku bisa menarik kembali urat-urat di pipiku tersenyum lucu dan telah kutemukan  humornya. 'Feeling ku benar. Sekarang ini aku tengah memainkan peran seorang suaminya'


Namun saat aku ingin bertanya siapa namanya, aku terbangun dari tidurku.
Akh, sial!
Kulirik jam. Jarumnya menunjukkan tepat pukul tiga pagi.

Rasanya, mimpi tadi seperti sebuah kenyataan. Namun rasanya tak mungkin.
Aku tak mengenal siapa wanita itu. Tiba-tiba saja masuk kedalam bunga tidurku.

Lalu bagaimana mimpi ku dengan 'dia'?
Waktu itu aku bermimpi duduk berdua bersamanya tepat di bawah pohon rindang dekat sebuah sekolah.
Kami berdua sedang menunggu anak kami pulang dari sokolahnya.
Yang aku ingat, waktu itu 'dia' menggunakan kebaya kuning emas.

Lalu satu lagi yang kuingat.
Mimpiku dengan 'dia yang lain'. Saat itu 'dia yang lain menggunakan gaun kembang biru muda.

Jika dibanding, aku bermimpi dengan tiga orang yang masing-masing peranku sama.
Seorang ayah/suami.
Apa sebenarnya yang ingin Engkau tunjukkan padaku Ya Tuhan?
Bahkan didalam mimpi ku saja, kisah cintaku begitu rumit. Konon belum lagi didunia nyata.
Rasanya terlalu tawar.

Akh sudah lah.
Yang ingin aku lakukan sekarang adalah menomor sekiankan soal-soal cinta, memperbaiki diri menjadi manusia yang berharga.
Tak apa bila ku tak memiliki pacar sekarang. Tak terlalu menjadi masalah bagiku.
Aku yakin, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk umat-Nya. Dan percaya bahwa apa yang aku tanam kebaikan saat ini, maka yang akan kutuai nanti adalah kebaikan juga.
Karena itu merupakan hukum alam yang takkan pernah bisa dirubah.



Sekian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar