Senja Singkat Di Taman Favoritmu

Begitu aku masuk melewati gerbang megahnya, ingatanku tentang hari itu mengalir begitu deras. Padahal sudah hampir 3 tahun. Namun sore ini, aku kembali kesini. Ke tempat favoritnya.

            Tempat ini banyak berubah. Namun terlihat semakin sempit. Walau begitu, tempat ini tetap saja indah. Taman bermain yang dahulu sepi, sekarang malah semakin ramai. Area bermain anak-anak memang terlihat semakin sempit, akan tetapi tempat ini dipadati banyak wahana. Dan sekarang terlihat lebih menyenangkan ku.

            Tempat sederhana ini telah menjadi saksi bisu kami bercerita, tertawa, dan berbagi berbagai pengalaman masing-masing. Terakhir aku kesini, saat kuputuskan untuk menghanguskan semuanya. Tanpa sisa. Tempat ini sejujurnya meninggalkan banyak kenangan. Kenanganku, kenangannya, kenangan kami.

Kenangan pertama kali kami merangkai cerita. Kenanganku yang selau saja berbuat hal konyol. Kenangan baginya menumpahkan semua cerita. Dan juga saat kuputuskan untuk mengubur seluruh perasaanku padanya, disini. Ya. Di tempat ini. Dan berjanji takkan kemari lagi.

           

Namun sore ini, hatiku tergerak untuk kembali. Lagi, ke tempat ini. Karena aku merasa, aku akan baik-baik saja :)

Yah, aku baik-baik saja. Dan kembali tersenyum tipis, saat ku ingat lagi bahwa berjanji takkan kemari lagi. Berjanji seperti itu mungkin adalah hal konyolku untuk yang kesekian kalinya. Mungkin waktu itu, aku serba kekurangan. Yah. Kurang ikhlas, kurang bijak, kurang tegas, serta kurang ganteng.

Dari serba kekurangan itu, membuat ku sadar dan belajar bahwa tiada guna bagiku memaksa kembali apa yang telah terjadi. Kenangan ya tetap kenangan. Letaknya jauh dibelakang.

Biarkan waktu yang menjadi penawar rasa sakitmu. Dan biarkan waktu yang menebus perasaan rindu itu.